Salah satu ritual penting dalam tradisi Baboretn
Dayak Semanakng, Ketapang, adalah Barumpe Mayang. Wajib dilakukan ketika
seseorang sedang maupun tengah menyandang status Boretn (tabib) untuk kemudian
dilantik. Barumpe juga sebagai sarana pencucian diri dari kesialan dan penyakit
juga menjaga kesucian jiwa sang Boretn
dari roh-roh jahat.
Jarum Jam baru menunjukkan pukul 7 pagi. Suasana begitu cerah, mentari perlahan menyinsing dari
ufuk timur. Warga mulai berdatangan ke Dusun Gang Pasir, Balai Semandang, di Kec. Simpang Hulu, pada Sabtu
(13/7/2013) lalu.
Di tengah kampung itu, tampak berdiri sebuah bangunan
unik yang menyerupai tangga. Bertingkat tujuh, lantainya terbuat dari bambu. Dalam
dialek setempat dinamakan bale
(balai).
Tiangnya terbuat dari kayu bulat berukuran lengan orang
dewasa, disatukan dengan bambu Aur. Sisi kiri kanannya dihiasi dengan Rajakng
(tumbuhan sejenis anggrek), daun beringin, Sabang serta sejumlah mayang pinang.
Diatasnya dipasangi bongkahan buah nenas sebagai mahkota.
Di lantai yang ketujuh, duduk bersila seorang pria. Matanya
terpejam dengan kepala di tutup kain
putih. Disampingnya ada seorang pria yang mendampingi.
Beberapa tetua adat mulut mereka berkomat-kamit, sambil
membakar kemenyan, lalu mengambil mayang di usap-usap. Kemudian di ayunkan
secara perlahan ke kepala pria yang duduk itu.
Plukk…seketika pecahlah mayang itu dan bulir-bulirnya
pun bertebaran kemana-kemana begitulah seterusnya hingga mayang habis. Bunyi
tetabuhan Ketawak (gong kecil) dan
Gendang bersahutan tanpa henti diiringi lantunan Barayah (syair bernuasa sacral untuk memanggil roh penolong).
Boretn yang akan di Rumpee mempersiapkan diri |
Ya, hari itu rupanya puncak ritual bernama Barumpe Mayang Seratus Bale Tujoh. Upacara ritual Barumpe Mayang, merupakan prosesi
pembersihan diri seorang Boretn
(Tabib) pada Dayak Semanakng dengan menggunakan media mayang pinang muda.
Selain pembersihan diri, Barumpe juga sebagai wujud penganugerahan dan gelar (Pelantikkan)
bagi Boretn yang naik tingkat dari junior
ke senior.
Urutan Ritual Barumpe
Ritual ini berlangsung selama 3 hari, dimulai sejak dua
hari sebelumnya. Pada saat hari pertama pembukaannya diawali dengan upacara Ngalu (menyambut) naik balai.
Urutannya, yakni sejumlah Pabayu (assisten) dan sang Boretn
berjalan menuju balai diiringi dengan music Ketawak
dan gendang. Lantunan syair-syair sacral memanggil Banyawe (roh penolong) dan Duwata
(Dewa/Tuhan-red) di kumandangkan.
Didepan balai jejeran orang tua, baik laki-laki maupun
perempuan beserta anak-anak muda memberikan minuman tuak. Sesampainya di depan
balai, lalu dilanjutkan prosesi naik dari tingkatan pertama dan kedua.
Pada tahap ini ditandai dengan pengucapan doa-doa dari para
Pabayu. Sedangkan yang di tunjuk
sebagai Pabayu sebanyak 2 orang dan
masing-masing mempunyai pendamping lagi dua orang keseluruhannya ada enam
orang.
Seorang Boretn sedang di Rumpee oleh Pabayu (assistan) |
Syarat bagi yang ditunjuk sebagai Pabayu ini harus memiliki kemampuan dan kecakapan dalam beradat,
dan juga Bibu (doa memanggil roh
penyemangat dan roh penolong). Setelah itu dilakukan rumpe, yakni memukul mayang pinang muda ke kepala Boretn yang dilantik.
Acara pembukaan
ini ditutup dengan penyembelihan babi di balai. Pada malamnya lagi dilanjutkan dengan ritual di balai.
Kali ini dilakukan di tingkatan ke 3 dan 4.
Upacara ini pun
diakhiri dengan Barumpe dan sang boretn diperciki air yang sudah di
doakan para Pabayu. Caranya Boretn
berjongkok di bawah balai dengan didampingi seorang Pabayu.
Prosesi yang sama pun dilakukan pada esok harinya, sampai
naik tingkatan yang ke 5 dan 6. Sedangkan pada malam ketiganya, merupakan momen
menaiki tingkatan yang ke tujuh. Inilah moment yang paling sacral dan sangat
khusuk.
Diakhir acaranya ini, ada ritual mandi, yakni darah
babi bercampur air disiramkan dari balai tingkat tujuh oleh para Pabayu diiringi syair dan doa.
Sementara itu
sang boretn bersama keluarganya,
maupun orang lain yang ingin ikut dipersilakan berada dibawah balai. Ini
sebagai symbol untuk menyucikan dan membuang segala penyakit dan kesialan
didalam tubuh.
Penutupan atau puncak dari keseluruhan acara Barumpe, selain Pabayu juga dari para keluarga serta tokoh-tokoh masyarakat diberi
kehormatan untuk turut Ngarumpe.
Ini sebagai
perwujudan dukungan agar sang boretn
tetap tabah dan setia dalam menjalankan tugasnya kelak, dengan beragam
orang-orang yang mendoakannya.
Makna dan Peralatan
Barumpe Mayang
Bagi seorang Boretn,
barumpe memiliki makna yang sangat sacral. Selain sebagai pembersihan diri juga
sebagai ajang menaikkan derajat maupun pamor dari diri Boretn itu sendiri. “Makanya kegiatan ini untuk pembersihan dan
penguatan agar roh-roh yang ada supaya lebih menguatkan saya lagi.
Mayang seratus sudah penghabisan (terakhir) bebas dari
segala pantakng pontik (pantangan).
Sudah bisa ngerumpe atau jadi guru untuk boretn
lainnya,”ujar Enold sang boretn ketika
acara usai.
Boretn
yang sudah malang melintang ke seantro wilayah Kalbar dan luar ini, punya
harapan besar agar kelak Pemerintah dapat memperhatikan keberadaan para Boretn yang
ada. “Harapan kedepannya mudahan-mudahan
bisa dihargai oleh pemerintah dan diakui yang syah sebagai penolong masyarakat
untuk di Kalbar,” harap Boretn yang
beraliran Tumaakng Angin.
Sedangkan bahan dan peralatan yang dipakai terdiri antara
lain; 100 buah mayang pinang, babi 4 real (sekitar 4 ekor),14 ekor ayam, beras kuning, tampokng
tawar, lemang, Panyot (bambu yang
diraut halus untuk dibakar), kapur sirih, sirih, nasi kuning, telur, lilin,
tuak, ketupat, kain putih, kain hitam, nenas, daun sabang, rajakng, daun beringin, ketawak
dan Gendang.
Asel salah satu Pabayu
senior mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ajang yang sangat bagus bagi
perkembangan pengabdian boretn. “Ya, pokoknya baguslah. Semoga dia bisa
mengabdi pada panggilannya untuk mengobati semua orang yang sakit tanpa
terkecuali,”harap Asel.
“Kalau kita kuat dengan adat dan budaya kita, maka
dapat dijadikan filterisasi dari pengaruh-pengaruh luar. Dan orang lain akan
memperhitungkan kita karena adat dan budaya kita masih eksis di Semandang ini jalankan,”tambah Yustinus Limpas
ketua acara.
Dalam pelaksanaan
acara Barumpe semua masyarakat baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak
disekitar kampung terlibat, sejak mulai dari persiapan membangun balai hingga
ke tahapan pelaksanaan. Semuanya dikerjakan secara bergotong royong.
Jenis dan
Persyaratan Menjadi Boretn
Pada masyarakat Dayak Semanakng mengenal istilah Boretn untuk mengobati berbagai penyakit
yang tidak bisa disembuhkan secara medis. Kalau diartikan dengan bahasa
Indonesia Boretn artinya dukun atau
tabib.
Ada beberapa jenis aliran Boretn,
yakni : Gari, Gantekng, Komakng Tubaaq, Dewa dan Tumakng Angin. Boretn Badewa terdiri dari tiga macam; dewa Gobakng, Batiba dan Tarumpaaq.
Di wilayah Semanakng Boretn yang paling dominan, umumnya adalah
aliran Badewa. Gari dan Gantekng merupakan aliran boretn yang tertua, yang kini
sudah tidak ada lagi. Sedangkan Boretn Dewa konon bersumber pada kek raja Dewa
di Kayangan Pagar Komakng (di
Kahyangan berpagarkan bunga).
Sedangkan Boretn Komakng Tubaaq, Banyawe-nya
(roh penolong) berada di langit sunsutn
tujoh (susunan langit ke-tujuh)
seperti Tilap Maniga dan Inek Kurnia.
Di awal-awal karir Boretn,
biasanya tidak menyadari kalau dirinya mempunyai kemampuan mengobati orang.
Justru lewat mimpi orang lainlah kalau dia bisa menyembuhkan orang sakit. Sejak
itu dia seringkali mendapat mimpi ataupun wangsit. Maka, profesi Boretn pun mulai disandang.
Setelah menyandang Boretn
maka yang harus dilakukan, yakni Barumpe;
dimulai dari mayang 5, mayang 7, kemudian mayang 14, selanjutnya ada Mayang 30,
setelah itu Mayang 50, Mayang 70 dan terakhir mayang 100 buah.
Sedangkan syarat lainnya sang Boretn tersebut harus setia pada panggilannya, tidak berbuat jahat
terhadap orang-orang, membantu dan mengobati orang dengan tulus ikhlas tanpa
meminta imbalan. Dan tentu saja harus menjiwai profesinya itu dan sanggup untuk
berpantangan makan makanan tertentu.
Semoga saja semua orang dapat menghargai profesi Boretn ini, menjadi alternative dalam
pengobatan yang tidak bisa disembuhkan secara medis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar